Para Pejuang
PARA
PEJUANG 2017
Assalamualaikum wr.wb.
Hai semuaaa
Hai semuaaa
Postingan
kali ini kita ngga bahas tips ataupun materi nih. Tapi ada sebagian kakak2 yang ingin berbagi pengalaman tentang perjuangan di tahun
2017 kemarin.Bukan ingin menampakkan kesombongan atau kekurangan tetapi disini
kita belajar bersama. Semoga dengan adanya berbagi pengalaman ini bisa
bermanfaat, menginspirasi dan dapat diambil
hikmah/pelajarannya . Karena sukses itu tidak bertumpu pada satu jalan, tetapi
bisa lewat jalan manapun asal menggunakan cara-cara yang baik.
Yuk
langsung aja baca dengan seksama ..
Sebelum
dibaca sampai bawah, jangan lupa like dan share ketemen2 kalian agar
temen-temen kalian juga bisa lebih semangat menggapai mimpi-mimpinyaa 😊 '
Perjuangan Rosmaliana, UMY 2017
Nah yang
pertama ada kisahnya Mba Rosmaliana, Mba Rosmaliana ini biasa dipanggil mba
nana. Saat SMA mba nana menginginkan untuk masuk ke jurusan Psikologi karena
menurutnya psikologi merupakan salah satu passionnya. Perjuangan mba nana ini
tergolong lika liku karena butuh usaha keras hingga akhirnya memutuskan untuk
menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di thn 2017.
Perjalanan awalnya untuk mencari universitas dan menggapai mimpinya dimulai
dengan sedikit kekecewaan saat dia tidak
masuk kedalam kategori 50% siswa yang ada di SMA nya untuk mengikuti Seleksi
masuk perguruan tinggi yang menggunakan jalur tanpa tes/ menggunakan Nilai
Rapot atau disebut jalur SNMPTN. Kekecewaan tersebut tidak lantas membuat dia
menjadi minder dan sedih karena menurutnya masih banyak jalan menuju Roma. Eh,
maksudnya masih banyak jalan yang dapat ditempuh untuk menggapai mimpinya.
Masih ada Jalur SBMPTN yang menggunakan Tes ada juga SM (Seleksi Mandiri) dari
berbagai Universitas. Sebelum menempuh SMBPTN yang biasanya dilaksakan setelah
UN. Biasanya, Universitas Swasta telah membuka pendaftaran mahasiswa baru. Tidak
ada salahnya untuk mendaftar walaupun banyak omongan orang bahwa kuliah di
Universitas Swasta sangat mahal. Memang mahal, namun kualitas universitas
swasta juga tidak kalah dengan universitas negeri yang ada di Indonesia,
Nah,dia mendaftar dengan jalur yang hanya melampirkan rapot Di Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Dan
Alhamdulillah diterima di UMY dengan jurusan Komunikasi Penyiaran Islam .
Namun,ada keraguan untuk kuliah di universitas swasta karena mahalnya biaya dan
takut orang tua keberatan untuk membiayainya akhirnya dia memutuskan terus
berjuang untuk berkuliah di Universitas Negeri. Dengan berbagai usaha
keras dia menempuh jalur SBMPTN dengan
memilih UGM,UNDIP,UNNES dengan jurusan Psikologi semua, Nah perlu kalian tau
jurusan psikologi merupakan salah satu jurusan yang Favorite karena banyak
diminati jadi,sulit untuk dapatkannya, Namun, “ Berjuang itu tidak mengenal sulit tidaknya diraih namun bagaimana kita
terus kerja keras untuk menggapainya, karena tidak ada sesuatu yang tidak
mungkin bagi Allah. Semua akan terjadi jika Allah menghendaki,” menurutnya.
Namun
takdir berkata lain, setelah usaha keras hasil tidak berpihak padanya, Mba Nana
dinyatakan Gagal dalam seleksi tertulis pada waktu itu, sangat kecewa tapi dia
tak gentar. Dia masih coba dengan berbagai jalur yaitu jalur seleksi Mandiri
yang diadakan berbagai Universitas. Yang pertama Dia menempuh jalur mandiri Di
UGM dengan mengambil jurusan yang masih kukuh dia perjuangkan yaitu psikologi,
namun lagi lagi tanda merah yang artinya gagal masih berpihak padanya,Lalu dia
Coba untuk mendaftar jalur mandiri Di UNDIP Semarang, dan Lagi Lagi kata gagal
yang dia dapatkan. Namun, dia tak lantas patah semangat walaupun kata gagal
terus menghantuinya. Bahkan dia terus berfikir apa aku harus menempuh kuliah di
tahun yang akan datang saja? Sekali lagi semangatnya masih membara dan sekali
lagi dia menempuh jalur mandiri di UNNES (Universitas Negeri Semarang ),Akhirnya
usaha tak menghianati hasil,dia dinyatakan diterima di UNNES namun masih harus
ada beberapa langkah dalam urusan biaayanya. .
Dengan berbagai pertimbangan. Akhirnya dia memutuskan untuk menempuh
pendidikan di UMY dengan jurusan Komunikasi Islam.Orangtua meridhoi dia kuliah
disana dan juga Dia menyenanginya.Dari berbagai pengalaman gagalnya dia
mengambil hikmah bahwa untuk menghasilkan keputusan yang terbaik seringkali
diuji dengan berbagai rintangan, doa orang tua juga penting “orang tuaku berdoa
agar aku mengarah pada fakultas agama islam” menurutnya, Jadi inilah hasil dari
doa dari kedua orangtua dia agar dia terus belajar tentang islam dan terus
belajar untuk meningkatkan aqidah dan akhlak.
“So,
dimanapun kuliahnya,semua tergantung pada diiri sendirri “
Menurutnya.
Ini ada
beberapa pernyataan mba Rosmaliana, Kenapa memilih UMY sebagai pelabuhan Akhir
untuk menempuh pendidikanya sekarang. Menurutnya selain akreditasinya telah A,
UMY itu terbaik kedua setelah UMM. UMY juga udah banyak PT di Indonesia.Jadi
menurutnya terpercaya. Insya Allah mengajarkan islam menurut Al-Qur’an dan
Sunnah, DI UMY juga banyak mengeluarkan banyak beasiswa jadi jangan kuatir
dengan baiaya mahal yang banyak dilontarkan masyarakat.
Demikian kisah perjuangan dari mba
Rosmaliana. Semoga dapat memotivasi dan dapat diambil Hikmahnya 😊.
Jangan
Lupa Like dan Share kawan. Komentar saran dan kritikan juga boleh kok, dengan
bahasa yang sopan ya.. Karena kritik dan saran sangat membantu agar bisa lebih
baik untuk kedepannya.
To
be continue…..